Minggu, 11 April 2010

Maryamah Karpov

Diposting oleh everlasting friends
• Pengarang : Andrea Hirata
• Penerbit : PT Bentang Pustaka
• Tebal : 504 hlm; 20,5 cm

Mungkin nama itu tidak asing lagi di telinga pembaca tanah air. Dialah Mak Cik si Ikal yang pernah meminjam beras pada Ibunya si Ikal. Namun, novel ini tidak melulu menceritakan Maryamah Karpov, bahkan hampir tidak ada. Novel ini berkisah tentang sambungan hidup Andrea Hirata setelah Edensor. Di buku ini Andrea akan mengisahkan tentang Arai, Lintang, A Ling, dan beberapa pertanyaan yang belum sempat terjawab di 3 buku terdahulu.
Kisah diawali dengan persiapan Ikal pulang ke tanah air setelah mempertahankan tesisnya di depan para penguji yang salah satunya Prof Hopkins Turnbull, supervisor tesisnya. Perjalanannya ke tanah kelahirannya, Belitong, tidak berjalan mulus. Pasalnya tiket kapal habis. Jadi ia harus menunggu keesokan harinya untuk pulang.
Saat kepulangannya itulah ia mulai melihatkan lagi, bahwa begitu getirnya kehidupan rakyat kecil. Kapal yang ditumpangi Ikal itu begitu besar, sehingga kapal itu tidak dapat merapat di pelabuhan Belitong. Sebab perairannya terlalu dangkal untuk disinggahi kapal sebesar itu. Pilihan satu-satunya, kapal itu berhenti di tengah laut dan penumpang yang akan singgah di Belitong dijemput belasan perahu kecil nelayan. Inilah yang dimaksud sebagai kelu yang sebenarnya oleh si Ikal, karena penumpang diturunkan melalui tangga tali yang licin dan curam setinggi tiga puluh meter dari kapal menuju perahu-perahu kecil yang menyambutnya nun di bawah sana.
Perahu-perahu itu terombang-ambing hebat karena angin kencang dan gelombang besar sampai dua meter, bergemuruh menghajar dinding kapal. Buih putih membuncah, terhambur pecah mengerikan. Tangga tali bergoyang-goyang, sangat mencemaskan. Jika terjatuh, pusaran arus bawah laut pasti akan menyusupkan tubuh ke bawah lambung kapal. Pasti tewas.
Kisah selanjutnya bercerita tentang hidup Ikal, kembali di Belitong hingga ia akhirnya menemukan A Ling dalam keadaan bernyawa. Namun, perjuangan Ikal kali ini lebih berat ketimbang perjuangannya mencari A Ling di tiga benua (dalam buku Edensor). Dia harus membuat perahu, berlayar ke pulau-pulau dan berhadapan dengan orang-orang seperti Tambok, TUk Bayan Tula dan Dayang Kaw. Berkat perjuangan Ikal dan teman-teman Laskar Pelanginya, semuanya berhasil dilewati,
Seperti tetralogi sebelumnya, buku keempat, Maryamah Karpov ini masih sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Setidaknya novel terakhir dari tetralogi Laskar Pelangi ini menegaskan pada kita untuk jangan berputus asa pada getirnya hidup. Jangan karena kekurangan, terus kita tidak berani bermimpi. Tapi itu ujian dari Allah sejauh mana kita bisa menaklukkan mimpi. Share this post to other.

0 komentar:

Posting Komentar

 

everlasting friends Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez